Kompos merupakan pupuk organik yang kaya nutrisi dan sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Membuat kompos sendiri di rumah bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat mengurangi biaya pembelian pupuk. Salah satu metode yang populer dan efisien adalah menggunakan drum komposter. Drum komposter memungkinkan proses pengomposan berjalan lebih cepat dan terkontrol dibandingkan metode konvensional seperti tumpukan kompos. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang cara membuat drum komposter sendiri, mulai dari persiapan bahan, proses pembuatan, hingga tips pemeliharaan agar menghasilkan kompos berkualitas tinggi.
Mengapa Memilih Drum Komposter?
Sebelum membahas cara pembuatannya, penting untuk memahami keunggulan drum komposter dibandingkan metode pengomposan lainnya. Beberapa keuntungan utama meliputi:
- Proses Pengomposan Lebih Cepat: Desain drum yang berputar memungkinkan aerasi (pasokan oksigen) yang lebih baik ke dalam tumpukan kompos. Oksigen sangat penting bagi mikroorganisme pengurai, sehingga proses dekomposisi bahan organik berjalan lebih cepat.
- Pengendalian Kelembaban Lebih Baik: Drum komposter cenderung menjaga kelembaban yang optimal untuk pengomposan. Tutup drum mencegah penguapan yang berlebihan, sementara lubang drainase (jika ada) memungkinkan kelebihan air keluar.
- Mengurangi Bau Tidak Sedap: Drum yang tertutup meminimalkan penyebaran bau tidak sedap yang seringkali menjadi masalah pada tumpukan kompos terbuka.
- Melindungi dari Hama: Drum komposter dapat melindungi tumpukan kompos dari gangguan hewan pengerat, serangga, dan hewan peliharaan yang dapat merusak atau mengotori kompos.
- Lebih Mudah Digunakan: Memutar drum secara teratur sangat mudah dan efektif untuk mencampur bahan-bahan kompos, dibandingkan membalik tumpukan kompos secara manual.
- Cocok untuk Lahan Terbatas: Drum komposter memiliki ukuran yang relatif ringkas sehingga cocok untuk digunakan di lahan yang terbatas seperti halaman rumah atau balkon apartemen.
Persiapan Bahan dan Alat
Langkah pertama dalam membuat drum komposter adalah mempersiapkan semua bahan dan alat yang diperlukan. Berikut adalah daftar lengkapnya:
- Drum Plastik atau Logam: Pilih drum dengan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Drum plastik bekas (misalnya, drum bekas wadah makanan atau bahan kimia yang telah dibersihkan dengan seksama) adalah pilihan yang ekonomis dan ramah lingkungan. Drum logam juga bisa digunakan, tetapi pastikan tidak berkarat atau dilapisi dengan bahan anti karat. Ukuran ideal berkisar antara 50-200 liter. Semakin besar drum, semakin banyak kompos yang dapat Anda hasilkan.
- Rangka Penyangga: Rangka ini berfungsi untuk menopang drum dan memungkinkannya berputar dengan mudah. Anda dapat membuat rangka dari kayu, besi, atau pipa PVC. Rangka harus cukup kuat untuk menahan berat drum yang terisi penuh.
- Baut dan Mur: Digunakan untuk menyambungkan drum ke rangka penyangga. Pilih baut dan mur yang tahan karat.
- Bor: Digunakan untuk membuat lubang pada drum untuk ventilasi dan drainase.
- Gergaji: Digunakan untuk memotong kayu atau besi jika Anda membuat rangka penyangga sendiri.
- Palu: Digunakan untuk memaku atau memukul baut jika diperlukan.
- Obeng: Digunakan untuk mengencangkan baut dan mur.
- Sarung Tangan: Melindungi tangan Anda selama proses pembuatan dan pengomposan.
- Masker: Melindungi hidung dan mulut Anda dari debu dan bau yang mungkin timbul.
- Penggaris atau Meteran: Digunakan untuk mengukur dan menandai posisi lubang dan sambungan.
- Spidol Permanen: Digunakan untuk menandai posisi lubang dan sambungan.
- Pipa PVC (Opsional): Digunakan untuk membuat ventilasi tambahan atau drainase.
- Kran (Opsional): Dipasang di bagian bawah drum untuk memudahkan pengambilan compost tea (cairan kompos).
Langkah-Langkah Pembuatan Drum Komposter
Setelah semua bahan dan alat siap, ikuti langkah-langkah berikut untuk membuat drum komposter:
- Persiapan Drum: Bersihkan drum secara menyeluruh dengan air dan sabun untuk menghilangkan sisa-sisa bahan yang pernah disimpan di dalamnya. Jika menggunakan drum bekas wadah bahan kimia, pastikan untuk membilasnya berkali-kali hingga benar-benar bersih.
- Membuat Lubang Ventilasi: Buat beberapa lubang ventilasi di sekeliling drum, terutama di bagian atas dan samping. Lubang ventilasi ini penting untuk memastikan sirkulasi udara yang baik di dalam drum. Diameter lubang ventilasi sekitar 1-2 cm sudah cukup. Jumlah lubang tergantung pada ukuran drum, tetapi usahakan untuk membuat minimal 6-8 lubang yang tersebar merata.
- Membuat Lubang Drainase (Opsional): Jika Anda ingin mengumpulkan compost tea (cairan kompos) yang kaya nutrisi, buat beberapa lubang drainase di bagian bawah drum. Lubang drainase ini berfungsi untuk mengeluarkan kelebihan air dari dalam drum. Anda juga dapat memasang kran di salah satu lubang drainase untuk memudahkan pengambilan compost tea. Diameter lubang drainase sekitar 0.5-1 cm sudah cukup.
- Membuat Pintu/Tutup Drum: Potong bagian atas drum untuk membuat pintu atau tutup yang dapat dibuka dan ditutup dengan mudah. Pintu ini berfungsi untuk memasukkan bahan-bahan kompos dan mengambil kompos yang sudah jadi. Anda dapat menggunakan engsel untuk memasang pintu atau membuat sistem pengunci sederhana dengan baut dan mur. Pastikan pintu/tutup menutup rapat untuk mencegah bau dan hama.
- Membuat Rangka Penyangga: Buat rangka penyangga dari kayu, besi, atau pipa PVC sesuai dengan desain yang Anda inginkan. Rangka harus cukup kuat untuk menahan berat drum yang terisi penuh. Pastikan rangka memungkinkan drum berputar dengan mudah. Rangka bisa berbentuk huruf "A", "H", atau bentuk lainnya yang penting stabil dan fungsional.
- Menghubungkan Drum ke Rangka: Sambungkan drum ke rangka penyangga menggunakan baut dan mur. Pastikan drum terpasang dengan kuat dan tidak goyah. Anda dapat menggunakan pelat tambahan untuk memperkuat sambungan antara drum dan rangka.
- Uji Coba: Setelah semua selesai dirakit, uji coba drum komposter dengan memutar drum beberapa kali untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik. Periksa apakah ada bagian yang kurang kuat atau perlu diperbaiki.
Bahan-Bahan Kompos dan Rasio yang Tepat
Setelah drum komposter siap, langkah selanjutnya adalah menyiapkan bahan-bahan kompos yang akan dimasukkan ke dalam drum. Bahan-bahan kompos secara umum dibagi menjadi dua kategori, yaitu bahan "hijau" dan bahan "coklat".
- Bahan Hijau: Bahan-bahan yang kaya akan nitrogen, seperti sisa sayuran, sisa buah-buahan, potongan rumput segar, ampas kopi, dan teh basi. Bahan hijau memberikan nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme untuk berkembang biak.
- Bahan Coklat: Bahan-bahan yang kaya akan karbon, seperti daun kering, ranting kecil, serbuk gergaji, kertas koran yang disobek-sobek, dan kardus bekas. Bahan coklat memberikan struktur dan membantu menjaga aerasi di dalam tumpukan kompos.
Rasio ideal antara bahan hijau dan bahan coklat adalah sekitar 1:2 atau 1:3. Artinya, untuk setiap satu bagian bahan hijau, Anda membutuhkan dua atau tiga bagian bahan coklat. Rasio ini penting untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan aerasi di dalam tumpukan kompos. Terlalu banyak bahan hijau dapat menyebabkan tumpukan kompos menjadi basah dan berbau, sementara terlalu banyak bahan coklat dapat memperlambat proses pengomposan.
Proses Pengomposan dan Pemeliharaan
Setelah bahan-bahan kompos siap, ikuti langkah-langkah berikut untuk memulai proses pengomposan:
- Masukkan Bahan secara Bergantian: Masukkan bahan hijau dan bahan coklat secara bergantian ke dalam drum komposter. Mulailah dengan lapisan bahan coklat di bagian bawah drum untuk membantu drainase.
- Jaga Kelembaban: Pastikan tumpukan kompos tetap lembab, tetapi tidak terlalu basah. Kelembaban yang optimal adalah seperti spons yang diperas. Jika tumpukan kompos terlalu kering, tambahkan air secukupnya. Jika terlalu basah, tambahkan lebih banyak bahan coklat.
- Putar Drum secara Teratur: Putar drum komposter secara teratur, minimal sekali sehari, untuk memastikan aerasi yang baik dan mencampur bahan-bahan kompos. Memutar drum akan mempercepat proses pengomposan.
- Monitor Suhu: Suhu di dalam tumpukan kompos akan meningkat seiring dengan proses dekomposisi. Suhu yang optimal untuk pengomposan adalah sekitar 50-60 derajat Celcius. Suhu yang tinggi menunjukkan bahwa mikroorganisme bekerja dengan baik.
- Periksa dan Balik: Setelah beberapa minggu, periksa kondisi kompos. Jika sebagian besar bahan sudah terurai dan kompos berwarna coklat gelap serta bertekstur remah, berarti kompos sudah jadi. Jika masih ada bahan yang belum terurai, teruskan proses pengomposan dan putar drum secara teratur.
- Panen Kompos: Setelah kompos jadi, panen kompos dengan mengeluarkan kompos dari dalam drum. Anda dapat menggunakan sekop atau tangan (dengan sarung tangan) untuk mengeluarkan kompos.
- Saring Kompos (Opsional): Saring kompos menggunakan ayakan untuk memisahkan kompos yang halus dari bahan-bahan yang belum terurai. Bahan-bahan yang belum terurai dapat dikembalikan ke dalam drum untuk proses pengomposan selanjutnya.
Tips Tambahan untuk Pengomposan yang Sukses
- Potong Kecil Bahan-Bahan: Potong bahan-bahan kompos menjadi ukuran yang lebih kecil untuk mempercepat proses dekomposisi.
- Hindari Bahan-Bahan yang Tidak Boleh Dikomposkan: Hindari memasukkan daging, tulang, produk susu, minyak, dan lemak ke dalam drum komposter karena dapat menyebabkan bau tidak sedap dan menarik hama.
- Tambahkan Aktivator Kompos: Anda dapat menambahkan aktivator kompos seperti EM4 (Effective Microorganisms) untuk mempercepat proses pengomposan.
- Jaga Kebersihan Drum: Bersihkan drum komposter secara teratur untuk mencegah penumpukan kotoran dan bau tidak sedap.
- Gunakan Kompos dengan Bijak: Gunakan kompos yang sudah jadi untuk menyuburkan tanaman di kebun, pot, atau wadah tanam lainnya. Kompos dapat dicampurkan dengan tanah atau digunakan sebagai top dressing.
Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat membuat drum komposter sendiri dengan mudah dan menghasilkan kompos berkualitas tinggi untuk tanaman Anda. Pengomposan adalah cara yang efektif dan ramah lingkungan untuk mengelola sampah organik dan menyuburkan tanah.