Creative Seconds

Karena Inspirasi Tak Butuh Waktu Lama

Seberapa Besar Pasar Urban Farming?

Urban farming, atau pertanian perkotaan, telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, menarik perhatian sebagai solusi inovatif untuk tantangan ketahanan pangan, keberlanjutan lingkungan, dan pemberdayaan komunitas di wilayah perkotaan. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya kesadaran konsumen tentang makanan sehat, lokal, dan berkelanjutan, serta kemajuan teknologi yang memungkinkan praktik pertanian yang lebih efisien dan efektif di lingkungan perkotaan. Ukuran pasar urban farming terus berkembang, dan memahami dinamika pasar ini sangat penting bagi pelaku industri, investor, dan pembuat kebijakan.

Faktor Pendorong Pertumbuhan Pasar Urban Farming

Pertumbuhan pasar urban farming didorong oleh beberapa faktor utama, yang masing-masing berkontribusi secara signifikan terhadap adopsi dan ekspansi praktik pertanian ini di seluruh dunia.

  • Meningkatnya Kesadaran Kesehatan dan Keberlanjutan: Konsumen semakin sadar akan manfaat kesehatan dari mengonsumsi makanan segar, lokal, dan organik. Kekhawatiran tentang dampak lingkungan dari pertanian konvensional, termasuk penggunaan pestisida, transportasi jarak jauh, dan emisi karbon, juga mendorong permintaan akan produk pertanian perkotaan yang lebih berkelanjutan. Urban farming menawarkan solusi untuk mengatasi masalah-masalah ini dengan menyediakan akses ke makanan segar dan bergizi yang diproduksi secara lokal dengan dampak lingkungan yang minimal.

  • Urbanisasi dan Pertumbuhan Populasi: Pertumbuhan populasi perkotaan yang pesat menempatkan tekanan yang signifikan pada sistem pangan tradisional. Rantai pasokan makanan yang panjang dan kompleks rentan terhadap gangguan, dan penduduk perkotaan seringkali menghadapi kesulitan mengakses makanan segar dan terjangkau. Urban farming dapat membantu mengatasi masalah ini dengan membawa produksi makanan lebih dekat ke konsumen, mengurangi jarak tempuh makanan, dan meningkatkan ketahanan pangan di perkotaan.

  • Kemajuan Teknologi Pertanian: Teknologi memainkan peran penting dalam memungkinkan praktik urban farming yang lebih efisien dan produktif. Sistem pertanian vertikal, hidroponik, akuaponik, dan aeroponik memungkinkan petani untuk menanam tanaman di ruang terbatas dengan menggunakan lebih sedikit air, pupuk, dan pestisida dibandingkan dengan metode pertanian tradisional. Teknologi sensor, otomatisasi, dan analitik data juga membantu mengoptimalkan kondisi pertumbuhan dan meningkatkan hasil panen.

  • Dukungan Pemerintah dan Insentif: Pemerintah di seluruh dunia semakin menyadari manfaat urban farming dan memberikan dukungan melalui berbagai program dan insentif. Dukungan ini dapat mencakup hibah, pinjaman, keringanan pajak, dan bantuan teknis untuk petani perkotaan. Pemerintah juga dapat mempromosikan urban farming melalui kebijakan yang mendukung penggunaan lahan terlantar untuk pertanian, memfasilitasi akses ke pasar, dan meningkatkan kesadaran publik tentang manfaat urban farming.

  • Peningkatan Keterlibatan Komunitas: Urban farming tidak hanya tentang produksi makanan; ini juga tentang membangun komunitas yang kuat dan tangguh. Kebun komunitas, taman atap, dan inisiatif pertanian perkotaan lainnya menyediakan ruang bagi orang-orang untuk berkumpul, belajar tentang pertanian, dan membangun hubungan dengan tetangga mereka. Urban farming juga dapat meningkatkan akses ke makanan sehat di lingkungan berpenghasilan rendah dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan di perkotaan.

Ukuran Pasar Global dan Proyeksi Pertumbuhan

Ukuran pasar urban farming bervariasi tergantung pada sumber dan metodologi yang digunakan untuk perkiraan. Namun, sebagian besar laporan menunjukkan bahwa pasar ini mengalami pertumbuhan yang signifikan dan diperkirakan akan terus berkembang pesat dalam beberapa tahun mendatang.

Menurut laporan dari MarketsandMarkets, ukuran pasar urban farming global diperkirakan mencapai US$223.4 miliar pada tahun 2020 dan diproyeksikan mencapai US$309.5 miliar pada tahun 2027, tumbuh pada CAGR (Compound Annual Growth Rate) sebesar 4.7% dari tahun 2020 hingga 2027.

Laporan lain dari ResearchAndMarkets memperkirakan pasar urban farming global akan mencapai US$268.13 miliar pada tahun 2023 dan diproyeksikan mencapai US$452.62 miliar pada tahun 2029, tumbuh pada CAGR sebesar 9.1% selama periode perkiraan.

Perbedaan dalam angka-angka ini mungkin disebabkan oleh perbedaan dalam definisi urban farming, cakupan geografis, dan metodologi riset pasar. Namun, semua laporan setuju bahwa pasar urban farming sedang tumbuh dengan cepat dan memiliki potensi yang besar untuk pertumbuhan lebih lanjut.

Segmentasi Pasar Urban Farming

Pasar urban farming dapat disegmentasikan berdasarkan berbagai faktor, termasuk:

  • Jenis Pertanian:

    • Pertanian Dalam Ruangan (Indoor Farming): Ini mencakup pertanian vertikal, hidroponik, akuaponik, dan aeroponik yang dilakukan di lingkungan yang terkendali seperti bangunan, rumah kaca, dan wadah pengiriman.
    • Pertanian Luar Ruangan (Outdoor Farming): Ini mencakup kebun komunitas, taman atap, pertanian perkotaan skala kecil, dan penggunaan lahan terlantar untuk pertanian.
  • Komponen:

    • Perangkat Keras (Hardware): Ini mencakup struktur pertanian (misalnya, rumah kaca, sistem pertanian vertikal), sistem pencahayaan, sistem irigasi, sensor, dan peralatan lainnya yang digunakan dalam urban farming.
    • Perangkat Lunak (Software): Ini mencakup perangkat lunak manajemen pertanian, platform analitik data, dan aplikasi seluler yang membantu petani perkotaan mengelola operasi mereka secara efisien.
    • Layanan (Services): Ini mencakup konsultasi pertanian, instalasi dan pemeliharaan sistem pertanian, pelatihan, dan dukungan teknis.
  • Ukuran Pertanian:

    • Skala Kecil (Small Scale): Ini mencakup kebun rumah tangga, kebun komunitas, dan pertanian perkotaan skala kecil yang berfokus pada produksi makanan untuk konsumsi pribadi atau penjualan lokal.
    • Skala Menengah (Medium Scale): Ini mencakup pertanian perkotaan yang lebih besar yang beroperasi secara komersial dan menjual produk mereka ke restoran, toko grosir, dan pasar petani.
    • Skala Besar (Large Scale): Ini mencakup operasi pertanian vertikal skala besar yang menghasilkan volume makanan yang signifikan untuk didistribusikan ke seluruh wilayah atau negara.

Tren Utama dalam Pasar Urban Farming

Selain pertumbuhan pasar secara keseluruhan, ada beberapa tren utama yang membentuk lanskap urban farming:

  • Peningkatan Adopsi Teknologi: Teknologi terus memainkan peran yang semakin penting dalam urban farming. Perusahaan mengembangkan sistem pertanian vertikal yang lebih efisien, sensor yang lebih canggih, dan perangkat lunak manajemen pertanian yang lebih canggih. Adopsi teknologi ini membantu petani perkotaan meningkatkan hasil panen, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan keberlanjutan.

  • Fokus pada Otomatisasi: Otomatisasi adalah tren penting lainnya dalam urban farming. Sistem otomatis dapat mengendalikan suhu, kelembaban, pencahayaan, dan nutrisi secara otomatis, mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual dan meningkatkan konsistensi hasil panen.

  • Pertumbuhan Pasar Organik: Permintaan akan produk organik terus meningkat, dan urban farming diposisikan secara unik untuk memenuhi permintaan ini. Petani perkotaan dapat menggunakan praktik pertanian organik untuk menghasilkan makanan segar dan sehat tanpa menggunakan pestisida atau pupuk sintetis.

  • Ekspansi ke Kota-Kota Baru: Urban farming berkembang ke kota-kota baru di seluruh dunia. Ketika lebih banyak kota menyadari manfaat urban farming, mereka berinvestasi dalam inisiatif dan program untuk mendukung pertumbuhan sektor ini.

  • Kolaborasi dan Kemitraan: Kolaborasi dan kemitraan sangat penting untuk pertumbuhan berkelanjutan dari pasar urban farming. Petani perkotaan bekerja sama dengan restoran, toko grosir, sekolah, dan organisasi komunitas lainnya untuk mendistribusikan produk mereka dan meningkatkan kesadaran tentang manfaat urban farming.

Tantangan dalam Pasar Urban Farming

Meskipun pasar urban farming memiliki potensi yang besar, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan:

  • Biaya Awal yang Tinggi: Mendirikan operasi urban farming, terutama pertanian dalam ruangan, dapat membutuhkan investasi awal yang signifikan dalam infrastruktur, teknologi, dan peralatan.

  • Keterbatasan Lahan: Ketersediaan lahan yang cocok untuk pertanian di daerah perkotaan seringkali terbatas dan mahal.

  • Biaya Energi: Sistem pertanian dalam ruangan dapat mengkonsumsi banyak energi, terutama untuk pencahayaan dan kontrol iklim.

  • Keterampilan dan Pengetahuan: Petani perkotaan membutuhkan keterampilan dan pengetahuan khusus untuk mengoperasikan sistem pertanian yang kompleks dan mengelola tanaman secara efektif.

  • Persaingan dengan Pertanian Konvensional: Petani perkotaan menghadapi persaingan dari pertanian konvensional, yang seringkali dapat menghasilkan makanan dengan biaya yang lebih rendah.

Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan inovasi teknologi, dukungan pemerintah, dan kemitraan antara petani perkotaan, bisnis, dan organisasi komunitas. Dengan mengatasi tantangan ini, pasar urban farming dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat yang signifikan bagi kota-kota di seluruh dunia.

Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Pasar Urban Farming

Pandemi COVID-19 telah memiliki dampak yang signifikan pada pasar urban farming. Di satu sisi, pandemi telah menciptakan gangguan pada rantai pasokan makanan tradisional, yang mengarah pada peningkatan permintaan akan makanan yang diproduksi secara lokal. Konsumen semakin sadar akan pentingnya ketahanan pangan dan mencari cara untuk mengakses makanan segar dan terjangkau. Hal ini telah mendorong permintaan akan produk pertanian perkotaan.

Di sisi lain, pandemi juga telah menciptakan tantangan bagi pasar urban farming. Pembatasan sosial dan penutupan bisnis telah mempersulit petani perkotaan untuk menjual produk mereka melalui saluran tradisional seperti restoran dan pasar petani. Selain itu, pandemi telah menyebabkan kesulitan ekonomi bagi banyak konsumen, yang mungkin mengurangi kemampuan mereka untuk membeli makanan organik atau lokal yang lebih mahal.

Secara keseluruhan, dampak pandemi terhadap pasar urban farming beragam. Meskipun ada tantangan, pandemi juga telah menyoroti pentingnya ketahanan pangan dan meningkatkan kesadaran tentang manfaat urban farming. Seiring dengan pemulihan ekonomi, pasar urban farming diperkirakan akan terus tumbuh.

Seberapa Besar Pasar Urban Farming?
Scroll to top