Urban farming atau pertanian kota semakin populer sebagai solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan, mengurangi jejak karbon, dan mempercantik lingkungan perkotaan. Untuk memahami lebih dalam tentang praktik, motivasi, tantangan, dan potensi pengembangan urban farming, survei menjadi alat yang sangat efektif. Pertanyaan survei yang dirancang dengan baik dapat memberikan wawasan berharga bagi para peneliti, pemerintah, organisasi nirlaba, dan pelaku urban farming itu sendiri. Artikel ini akan membahas berbagai jenis pertanyaan yang relevan dalam survei urban farming, dikelompokkan berdasarkan fokus informasi yang ingin digali.
1. Profil Demografis dan Latar Belakang Responden
Informasi demografis sangat penting untuk memahami siapa yang terlibat dalam urban farming dan bagaimana karakteristik mereka memengaruhi praktik pertanian mereka. Pertanyaan-pertanyaan ini membantu mengidentifikasi tren dan pola dalam partisipasi urban farming.
- Usia: Pertanyaan terbuka atau pilihan ganda (misalnya, rentang usia: 18-25, 26-35, 36-45, dst.) membantu mengidentifikasi kelompok usia yang paling aktif terlibat dalam urban farming. Ini bisa memberikan wawasan tentang bagaimana minat dan kemampuan pertanian berubah seiring usia.
- Jenis Kelamin: Pertanyaan sederhana pilihan ganda (Pria, Wanita, Lainnya) membantu menganalisis perbedaan partisipasi antara pria dan wanita dalam berbagai aspek urban farming.
- Tingkat Pendidikan: Pilihan ganda (misalnya, SD, SMP, SMA, Sarjana, Pascasarjana) memberikan informasi tentang bagaimana tingkat pendidikan memengaruhi pengetahuan dan keterampilan yang diterapkan dalam urban farming. Individu dengan pendidikan lebih tinggi mungkin lebih cenderung mengadopsi teknologi baru atau metode pertanian yang lebih kompleks.
- Pekerjaan: Pertanyaan terbuka atau pilihan ganda (misalnya, Profesional, Wiraswasta, Pelajar, Ibu Rumah Tangga, Pensiunan, Pengangguran) memberikan konteks tentang bagaimana urban farming sesuai dengan gaya hidup dan ketersediaan waktu responden. Misalnya, pensiunan mungkin memiliki lebih banyak waktu untuk berkebun, sementara profesional mungkin mencari cara untuk mengurangi stres dan meningkatkan akses ke makanan segar.
- Pendapatan Rumah Tangga: Pilihan ganda (misalnya, di bawah Rp. 3 juta, Rp. 3-5 juta, Rp. 5-10 juta, dst.) membantu memahami bagaimana status ekonomi memengaruhi kemampuan untuk berinvestasi dalam peralatan dan sumber daya urban farming. Individu dengan pendapatan lebih tinggi mungkin lebih mampu membeli sistem hidroponik canggih atau pupuk organik berkualitas tinggi.
- Lokasi Tinggal: Pertanyaan tentang kode pos atau alamat (dengan jaminan privasi) memungkinkan analisis geografis partisipasi urban farming dan identifikasi area dengan potensi pengembangan yang lebih besar. Ini juga dapat membantu mengidentifikasi tantangan khusus yang dihadapi oleh petani kota di berbagai lingkungan.
- Status Kepemilikan Rumah: Pilihan ganda (Milik Sendiri, Sewa, Lainnya) dapat memengaruhi jenis urban farming yang dipraktikkan. Penyewa mungkin lebih cenderung memilih metode pertanian kontainer yang mudah dipindahkan, sementara pemilik rumah mungkin lebih bersedia berinvestasi dalam kebun permanen.
- Lama Tinggal di Kota: Mengetahui berapa lama responden tinggal di kota dapat membantu memahami bagaimana pengalaman mereka dengan lingkungan perkotaan memengaruhi minat mereka dalam urban farming. Pendatang baru mungkin lebih termotivasi untuk menciptakan koneksi dengan alam di lingkungan baru mereka.
2. Praktik Urban Farming yang Dilakukan
Bagian ini berfokus pada jenis-jenis tanaman yang ditanam, metode pertanian yang digunakan, dan skala kegiatan urban farming.
- Jenis Tanaman yang Ditanam: Pertanyaan terbuka atau pilihan ganda (misalnya, Sayuran, Buah-buahan, Herbal, Bunga) membantu mengidentifikasi preferensi tanaman dan potensi untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal. Mengetahui jenis tanaman yang paling populer dapat membantu dalam merancang program pelatihan dan menyediakan bibit yang sesuai.
- Metode Pertanian yang Digunakan: Pilihan ganda (misalnya, Pertanian Konvensional, Pertanian Organik, Hidroponik, Akuaponik, Pertanian Vertikal, Pertanian Kontainer) memberikan informasi tentang keberlanjutan praktik urban farming. Mengetahui prevalensi metode organik dapat memberikan indikasi tentang kesadaran lingkungan responden.
- Luas Area yang Digunakan untuk Urban Farming: Pertanyaan terbuka (dalam meter persegi atau kaki persegi) memberikan indikasi tentang skala kegiatan urban farming. Ini dapat membantu memperkirakan potensi produksi pangan dari urban farming secara keseluruhan.
- Lokasi Urban Farming: Pilihan ganda (misalnya, Kebun Rumah, Balkon, Atap Gedung, Lahan Komunitas, Kebun Vertikal Indoor) memberikan informasi tentang bagaimana ruang perkotaan dimanfaatkan untuk pertanian. Ini dapat membantu mengidentifikasi peluang untuk mengembangkan urban farming di berbagai jenis ruang.
- Sumber Air yang Digunakan: Pilihan ganda (misalnya, Air Keran, Air Hujan, Air Sumur, Daur Ulang Air) memberikan informasi tentang keberlanjutan penggunaan air dalam urban farming. Penggunaan air hujan dapat mengurangi tekanan pada sumber air kota.
- Penggunaan Pupuk dan Pestisida: Pertanyaan tentang jenis pupuk (organik atau anorganik) dan pestisida yang digunakan (alami atau sintetis) memberikan informasi tentang dampak lingkungan dari praktik urban farming.
- Lama Waktu yang Dihabiskan untuk Urban Farming per Minggu: Pertanyaan terbuka (dalam jam) memberikan indikasi tentang komitmen waktu responden terhadap urban farming. Ini dapat membantu memahami bagaimana urban farming sesuai dengan gaya hidup mereka.
- Apakah Anda Menjual Hasil Panen Anda?: Pilihan ganda (Ya, Tidak) dan jika ya, kemana menjualnya (misalnya, pasar petani, tetangga, restoran lokal), akan memberikan informasi tentang potensi ekonomi dari urban farming.
3. Motivasi dan Manfaat Urban Farming
Bagian ini bertujuan untuk memahami mengapa orang terlibat dalam urban farming dan manfaat apa yang mereka peroleh darinya.
- Mengapa Anda Terlibat dalam Urban Farming?: Pertanyaan terbuka atau pilihan ganda (misalnya, Meningkatkan Akses ke Makanan Segar, Mengurangi Biaya Makanan, Meningkatkan Kesehatan, Mengurangi Stres, Menghubungkan Diri dengan Alam, Mendukung Keberlanjutan Lingkungan, Hobi, Lainnya) membantu mengidentifikasi motivasi utama responden. Mengetahui motivasi ini dapat membantu dalam merancang program yang lebih efektif untuk mendorong partisipasi urban farming.
- Manfaat Apa yang Anda Peroleh dari Urban Farming?: Pertanyaan terbuka atau skala Likert (misalnya, sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju) dengan pernyataan seperti: "Urban farming telah meningkatkan kesehatan saya," "Urban farming telah mengurangi stres saya," "Urban farming telah membantu saya terhubung dengan komunitas," memberikan informasi tentang dampak positif dari urban farming pada kehidupan responden.
- Apakah Urban Farming Mempengaruhi Pola Makan Anda?: Pilihan ganda (Ya, Tidak) dan jika ya, bagaimana (misalnya, lebih banyak konsumsi sayuran, lebih banyak memasak di rumah), memberikan informasi tentang dampak urban farming pada kebiasaan makan responden.
- Apakah Anda Merasa Lebih Terhubung dengan Komunitas Melalui Urban Farming?: Pilihan ganda (Ya, Tidak) memberikan informasi tentang manfaat sosial dari urban farming.
4. Tantangan dan Hambatan Urban Farming
Bagian ini berfokus pada kesulitan yang dihadapi oleh para pelaku urban farming dan faktor-faktor yang menghambat pengembangan urban farming.
- Tantangan Apa yang Anda Hadapi dalam Urban Farming?: Pertanyaan terbuka atau pilihan ganda (misalnya, Kurangnya Ruang, Kurangnya Waktu, Kurangnya Pengetahuan, Kurangnya Sumber Daya Finansial, Hama dan Penyakit, Kualitas Tanah yang Buruk, Cuaca yang Tidak Menentu, Regulasi yang Tidak Mendukung, Lainnya) membantu mengidentifikasi hambatan utama.
- Apa yang Dapat Dilakukan untuk Meningkatkan Dukungan terhadap Urban Farming di Kota Anda?: Pertanyaan terbuka memberikan kesempatan kepada responden untuk memberikan saran dan masukan tentang bagaimana pemerintah, organisasi nirlaba, dan masyarakat dapat mendukung pengembangan urban farming.
- Apakah Anda Pernah Mengikuti Pelatihan atau Workshop Urban Farming?: Pilihan ganda (Ya, Tidak) dan jika ya, dimana, memberikan informasi tentang kebutuhan akan pelatihan dan akses ke pengetahuan tentang urban farming.
- Apakah Anda Membutuhkan Bantuan atau Dukungan dalam Urban Farming?: Pilihan ganda (Ya, Tidak) dan jika ya, jenis bantuan apa (misalnya, pelatihan, bibit, pupuk, akses ke lahan, informasi tentang regulasi), memberikan informasi tentang kebutuhan spesifik responden.
5. Pengetahuan dan Sikap Terhadap Keberlanjutan
Bagian ini menggali pemahaman responden tentang isu-isu keberlanjutan dan bagaimana hal itu memengaruhi praktik urban farming mereka.
- Seberapa Penting Keberlanjutan Lingkungan bagi Anda?: Skala Likert (misalnya, sangat penting, penting, netral, tidak penting, sangat tidak penting) memberikan informasi tentang nilai-nilai yang mendasari partisipasi dalam urban farming.
- Apakah Anda Menggunakan Praktik Berkelanjutan dalam Urban Farming?: Pilihan ganda (Ya, Tidak) dan jika ya, contohnya (misalnya, kompos, daur ulang air, pengendalian hama alami), memberikan informasi tentang penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam praktik urban farming.
- Seberapa Familiar Anda dengan Konsep Ketahanan Pangan?: Skala Likert (misalnya, sangat familiar, familiar, netral, tidak familiar, sangat tidak familiar) memberikan informasi tentang pemahaman responden tentang pentingnya ketahanan pangan dan peran urban farming dalam mencapainya.
- Apakah Anda Percaya Bahwa Urban Farming Dapat Membantu Meningkatkan Ketahanan Pangan di Kota Anda?: Pilihan ganda (Ya, Tidak, Mungkin) memberikan informasi tentang keyakinan responden tentang potensi urban farming untuk mengatasi masalah ketahanan pangan.
6. Penggunaan Teknologi dalam Urban Farming
Bagian ini berfokus pada bagaimana teknologi digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas urban farming.
- Apakah Anda Menggunakan Teknologi dalam Urban Farming?: Pilihan ganda (Ya, Tidak) dan jika ya, jenis teknologi apa (misalnya, sensor kelembaban tanah, sistem irigasi otomatis, aplikasi mobile untuk pemantauan tanaman), memberikan informasi tentang adopsi teknologi dalam urban farming.
- Seberapa Mudah Anda Menggunakan Teknologi dalam Urban Farming?: Skala Likert (misalnya, sangat mudah, mudah, netral, sulit, sangat sulit) memberikan informasi tentang kemudahan penggunaan teknologi dan kebutuhan akan pelatihan atau dukungan teknis.
- Apakah Anda Tertarik untuk Menggunakan Teknologi yang Lebih Canggih dalam Urban Farming?: Pilihan ganda (Ya, Tidak, Mungkin) memberikan informasi tentang potensi untuk meningkatkan adopsi teknologi dalam urban farming.
Dengan merancang pertanyaan survei yang komprehensif dan relevan, kita dapat memperoleh wawasan yang berharga tentang potensi urban farming untuk meningkatkan ketahanan pangan, keberlanjutan lingkungan, dan kualitas hidup di perkotaan. Analisis data survei yang cermat dapat membantu menginformasikan kebijakan publik, merancang program pelatihan yang efektif, dan mendorong inovasi dalam praktik urban farming.