Creative Seconds

Karena Inspirasi Tak Butuh Waktu Lama

Cara Membuat Komposter Drum Wadah

Komposter drum wadah (tumbler composter) adalah solusi populer untuk pengomposan yang efisien dan mudah. Desainnya yang memungkinkan pemutaran secara berkala membantu mempercepat proses dekomposisi dan meminimalkan kebutuhan untuk membalik kompos secara manual. Artikel ini akan menjelaskan langkah-langkah detail tentang cara membuat komposter drum wadah sendiri, memanfaatkan drum bekas atau baru.

1. Pemilihan dan Persiapan Drum

Langkah pertama dan krusial adalah memilih drum yang tepat. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan meliputi:

  • Material Drum: Drum plastik atau drum logam (biasanya bekas drum oli) dapat digunakan. Drum plastik lebih ringan, tahan karat, dan mudah dibersihkan. Drum logam lebih kuat, tetapi rentan terhadap karat jika tidak dilapisi dengan benar. Jika menggunakan drum bekas, pastikan drum tersebut tidak pernah digunakan untuk menyimpan bahan kimia berbahaya. Bekas drum makanan atau drum yang digunakan untuk menyimpan sabun biasanya lebih aman.

  • Ukuran Drum: Ukuran drum akan menentukan kapasitas komposter Anda. Drum berukuran 55 galon (sekitar 208 liter) adalah pilihan yang umum dan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecil hingga menengah. Sesuaikan ukuran dengan volume sampah organik yang Anda hasilkan setiap minggunya. Semakin besar kapasitas drum, semakin berat pula saat diputar.

  • Kondisi Drum: Periksa drum dengan teliti. Pastikan tidak ada retakan, lubang, atau kerusakan signifikan lainnya. Jika menggunakan drum logam, periksa apakah ada tanda-tanda karat yang parah.

Setelah drum dipilih, lakukan persiapan berikut:

  • Pembersihan Drum: Bersihkan drum secara menyeluruh dengan air dan sabun. Jika drum bekas digunakan untuk menyimpan bahan kimia, konsultasikan dengan ahli tentang cara membersihkan drum secara aman. Pastikan semua residu hilang sebelum digunakan untuk mengompos.

  • Pembuatan Lubang Drainase dan Aerasi: Ini sangat penting untuk sirkulasi udara dan menghilangkan kelebihan cairan selama proses pengomposan. Buat beberapa lubang kecil (diameter sekitar 1 cm) di bagian bawah dan samping drum. Jarak antar lubang sekitar 15-20 cm. Jumlah lubang akan tergantung pada ukuran drum dan jenis material yang akan dikomposkan. Terlalu sedikit lubang dapat menyebabkan kompos menjadi basah dan anaerobik (tanpa oksigen), sementara terlalu banyak lubang dapat menyebabkan kompos mengering terlalu cepat.

2. Perakitan Rangka Penyangga

Rangka penyangga berfungsi untuk menopang drum dan memungkinkannya diputar dengan mudah. Rangka ini harus kuat dan stabil agar drum tidak jatuh saat berisi kompos.

  • Material Rangka: Anda dapat menggunakan kayu, besi, atau pipa PVC untuk membuat rangka. Kayu adalah pilihan yang mudah dikerjakan, tetapi rentan terhadap pelapukan. Besi lebih kuat dan tahan lama, tetapi membutuhkan peralatan las. Pipa PVC ringan dan tahan karat, tetapi tidak sekuat besi.

  • Desain Rangka: Desain rangka yang umum adalah berbentuk "A" atau "H". Desain "A" lebih sederhana, tetapi desain "H" lebih stabil. Pastikan rangka cukup tinggi agar Anda dapat memutar drum dengan nyaman.

  • Langkah Perakitan:

    1. Potong material rangka sesuai dengan desain yang Anda pilih. Ukuran akan tergantung pada ukuran drum dan ketinggian yang diinginkan.
    2. Rakit rangka menggunakan sekrup, baut, atau las. Pastikan semua sambungan kuat dan aman.
    3. Tambahkan penyangga di bagian bawah rangka untuk mencegahnya tenggelam ke dalam tanah.
    4. Pasang bantalan atau roller pada rangka untuk memudahkan pemutaran drum. Bantalan atau roller ini akan mengurangi gesekan antara drum dan rangka. Anda dapat menggunakan bantalan bekas dari mesin cuci atau membeli roller khusus untuk komposter.

3. Pemasangan Drum pada Rangka

Setelah rangka selesai, langkah selanjutnya adalah memasang drum pada rangka.

  • Membuat Poros Pemutar: Poros pemutar adalah batang yang melewati tengah drum dan terhubung ke rangka. Poros ini memungkinkan drum diputar dengan mudah. Anda dapat menggunakan pipa PVC, batang besi, atau bahkan tongkat kayu yang kuat sebagai poros.

  • Memasang Poros:

    1. Buat lubang di kedua sisi drum, tepat di tengahnya. Ukuran lubang harus sesuai dengan diameter poros.
    2. Masukkan poros melalui lubang di drum.
    3. Amankan poros ke rangka menggunakan bantalan atau roller. Pastikan poros dapat berputar dengan lancar.
    4. Tambahkan pegangan pada poros untuk memudahkan pemutaran drum. Pegangan dapat terbuat dari pipa PVC, kayu, atau besi.
  • Alternatif Pemasangan: Jika Anda tidak ingin membuat lubang di drum, Anda dapat menggunakan sabuk atau tali yang kuat untuk mengikat drum ke rangka. Pastikan sabuk atau tali cukup kuat untuk menahan beban drum saat berisi kompos.

4. Membuat Pintu atau Bukaan Pengisian dan Pengambilan Kompos

Komposter drum wadah membutuhkan pintu atau bukaan untuk memasukkan sampah organik dan mengeluarkan kompos yang sudah jadi.

  • Lokasi Pintu: Pintu biasanya terletak di sisi drum. Pastikan pintu cukup besar untuk memudahkan pengisian dan pengambilan kompos.

  • Material Pintu: Anda dapat menggunakan potongan drum yang dipotong, kayu, atau plastik untuk membuat pintu.

  • Desain Pintu:

    1. Potong lubang di sisi drum untuk pintu.
    2. Buat engsel untuk memasang pintu ke drum. Anda dapat menggunakan engsel logam atau membuat engsel dari potongan ban bekas.
    3. Tambahkan pengunci pada pintu untuk mencegahnya terbuka sendiri saat drum diputar. Anda dapat menggunakan kait, baut, atau magnet sebagai pengunci.
    4. Alternatif Bukaan: Beberapa orang memilih membuat bukaan yang lebih sederhana dengan memotong sebagian sisi drum dan menambahkan penutup yang dapat dilepas. Penutup ini dapat terbuat dari terpal atau plastik tebal.

5. Modifikasi Tambahan (Opsional)

Beberapa modifikasi tambahan dapat meningkatkan efisiensi dan kemudahan penggunaan komposter drum wadah Anda.

  • Ventilasi Tambahan: Jika Anda merasa komposter Anda kurang ventilasi, tambahkan lubang ventilasi tambahan di sisi drum. Anda juga dapat memasang pipa ventilasi di dalam drum untuk meningkatkan sirkulasi udara.

  • Pengumpul Lindi: Lindi adalah cairan yang dihasilkan selama proses pengomposan. Lindi kaya akan nutrisi dan dapat digunakan sebagai pupuk cair. Anda dapat memasang wadah di bawah drum untuk mengumpulkan lindi. Pastikan wadah kedap air dan mudah dilepas untuk dibersihkan.

  • Termometer: Memantau suhu di dalam komposter dapat membantu Anda mengoptimalkan proses pengomposan. Pasang termometer di sisi drum untuk memantau suhu. Suhu ideal untuk pengomposan adalah antara 55-65 derajat Celcius.

  • Roda: Menambahkan roda pada rangka dapat memudahkan Anda memindahkan komposter. Ini berguna jika Anda ingin memindahkan komposter ke lokasi yang berbeda atau membersihkan area di sekitarnya.

6. Penggunaan dan Pemeliharaan Komposter Drum Wadah

Setelah komposter drum wadah Anda selesai dibuat, Anda dapat mulai menggunakannya untuk mengompos sampah organik.

  • Pengisian Komposter: Isi komposter dengan campuran sampah organik hijau (misalnya sisa sayuran, potongan rumput) dan sampah organik coklat (misalnya daun kering, serbuk gergaji). Pastikan campuran seimbang. Rasio ideal adalah 2 bagian sampah coklat untuk 1 bagian sampah hijau. Hindari memasukkan daging, tulang, produk susu, atau lemak ke dalam komposter, karena dapat menarik hama dan menyebabkan bau tidak sedap.

  • Pemutaran Komposter: Putar komposter secara berkala, setidaknya sekali sehari. Pemutaran akan membantu mencampur bahan-bahan di dalam komposter, meningkatkan sirkulasi udara, dan mempercepat proses dekomposisi.

  • Kelembaban Kompos: Jaga agar kompos tetap lembab, tetapi tidak terlalu basah. Kompos yang ideal harus terasa seperti spons yang diperas. Jika kompos terlalu kering, tambahkan air. Jika kompos terlalu basah, tambahkan sampah coklat.

  • Panen Kompos: Kompos biasanya membutuhkan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan untuk matang, tergantung pada kondisi lingkungan dan jenis bahan yang digunakan. Kompos yang sudah matang akan berwarna coklat gelap dan memiliki aroma tanah yang segar. Panen kompos dengan membuka pintu atau bukaan di drum dan mengambil kompos yang sudah jadi.

  • Pemeliharaan Komposter: Bersihkan komposter secara berkala untuk mencegah penumpukan kotoran dan hama. Periksa rangka dan poros secara berkala dan perbaiki jika ada kerusakan.

Komposter drum wadah adalah cara yang efektif dan mudah untuk mengurangi sampah organik dan menghasilkan kompos berkualitas tinggi untuk kebun Anda. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membuat komposter drum wadah sendiri dan berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Cara Membuat Komposter Drum Wadah
Scroll to top