Komposter drum adalah solusi populer untuk pengomposan di rumah karena kemampuannya mempercepat proses dekomposisi dan kemudahan penggunaannya. Desain drum yang berputar memungkinkan aerasi yang lebih baik, yang sangat penting untuk mikroorganisme aerobik yang memecah bahan organik. Artikel ini akan membahas langkah-langkah detail untuk membangun komposter drum sendiri, termasuk pertimbangan penting dan tips untuk penggunaan yang efektif.
Memilih Drum yang Tepat
Langkah pertama dan paling penting adalah memilih drum yang sesuai. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:
- Bahan: Pilihan umum adalah drum plastik dan drum logam. Drum plastik, khususnya yang terbuat dari high-density polyethylene (HDPE), lebih disukai karena tahan terhadap karat dan korosi. Drum logam, meskipun lebih kuat, rentan terhadap karat jika tidak dilapisi dengan baik. Pastikan drum yang Anda pilih sebelumnya tidak digunakan untuk menyimpan bahan kimia berbahaya. Bekas drum makanan atau air adalah pilihan yang aman.
- Ukuran: Ukuran drum yang ideal tergantung pada jumlah sampah organik yang Anda hasilkan. Drum berukuran 55 galon (sekitar 208 liter) biasanya cocok untuk keluarga kecil hingga menengah. Drum yang lebih besar membutuhkan lebih banyak ruang dan tenaga untuk memutar.
- Kondisi: Periksa drum dengan seksama untuk memastikan tidak ada retakan, kebocoran, atau kerusakan struktural lainnya. Drum yang rusak tidak akan efektif untuk pengomposan dan dapat membahayakan lingkungan. Pastikan juga bagian dalam drum bersih dan bebas dari residu.
Setelah Anda mendapatkan drum yang tepat, pastikan untuk membersihkannya secara menyeluruh dengan sabun dan air untuk menghilangkan kotoran atau kontaminan. Biarkan drum mengering sepenuhnya sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.
Persiapan Alat dan Bahan
Selain drum, Anda juga memerlukan beberapa alat dan bahan lainnya untuk membangun komposter drum:
- Alat Pemotong: Gergaji lubang (hole saw) dengan berbagai ukuran, bor, dan gergaji besi (jika drum logam).
- Pengencang: Baut, mur, dan ring (washer). Sebaiknya pilih yang tahan karat, seperti stainless steel, untuk memperpanjang umur komposter.
- Penyangga: Balok kayu, rangka logam, atau pipa PVC untuk membuat penyangga yang kuat.
- Engkol (Opsional): Pipa logam atau kayu yang akan digunakan sebagai engkol untuk memutar drum.
- Jaring/Kawat: Jaring atau kawat untuk ventilasi (opsional).
- Ventilasi: Pipa PVC kecil atau lubang ventilasi yang sudah jadi untuk mempercepat proses aerasi.
- Alat Ukur: Meteran, pensil, dan penggaris.
- Alat Keselamatan: Kacamata pengaman, sarung tangan, dan masker debu.
Pastikan Anda memiliki semua alat dan bahan yang diperlukan sebelum memulai proyek. Ini akan menghemat waktu dan energi Anda.
Membuat Ventilasi dan Drainase
Aerasi yang baik sangat penting untuk proses pengomposan yang efektif. Tanpa oksigen yang cukup, mikroorganisme anaerobik akan mendominasi, menghasilkan bau tidak sedap dan memperlambat dekomposisi. Drainase juga penting untuk mencegah komposter menjadi terlalu basah, yang juga dapat menghambat proses pengomposan.
- Ventilasi: Gunakan gergaji lubang untuk membuat beberapa lubang ventilasi di sisi drum. Jumlah dan ukuran lubang ventilasi tergantung pada ukuran drum dan iklim Anda. Sebagai panduan umum, buatlah sekitar 6-8 lubang berdiameter 2-3 cm yang tersebar merata di seluruh permukaan drum. Anda dapat menambahkan jaring atau kawat di atas lubang untuk mencegah lalat masuk. Lubang ventilasi juga bisa diganti dengan pipa PVC kecil yang dimasukkan ke dalam lubang tersebut.
- Drainase: Buat beberapa lubang kecil di bagian bawah drum untuk drainase. Lubang-lubang ini akan memungkinkan kelebihan air keluar dari komposter. Pastikan lubang-lubang tersebut tidak terlalu besar, karena dapat menyebabkan bahan kompos keluar. Anda dapat menambahkan lapisan kerikil atau batu kecil di bagian bawah drum untuk membantu drainase.
Pastikan lubang ventilasi dan drainase tidak tersumbat oleh bahan kompos. Periksa secara berkala dan bersihkan jika perlu.
Membuat Penyangga dan Poros Putar
Penyangga yang kuat dan stabil sangat penting untuk menopang drum dan memungkinkan pemutaran yang mudah. Ada beberapa cara untuk membuat penyangga, tergantung pada bahan dan keterampilan Anda.
- Rangka Kayu: Gunakan balok kayu untuk membangun rangka berbentuk A atau H yang kuat. Pastikan rangka cukup tinggi untuk memungkinkan drum berputar bebas. Gunakan pengencang yang kuat untuk menyatukan rangka.
- Rangka Logam: Rangka logam lebih tahan lama daripada rangka kayu, tetapi membutuhkan keterampilan pengelasan. Anda dapat menggunakan pipa baja atau besi untuk membuat rangka. Pastikan rangka dicat dengan cat anti karat untuk melindunginya dari korosi.
- Penyangga Pipa PVC: Pipa PVC adalah pilihan yang ringan dan mudah dipasang. Namun, pastikan Anda menggunakan pipa PVC yang cukup kuat untuk menopang drum yang penuh dengan bahan kompos.
Setelah penyangga selesai, Anda perlu membuat poros putar.
- Poros Tengah: Buat lubang di kedua ujung drum, tepat di tengah. Masukkan pipa logam yang kuat melalui lubang-lubang tersebut. Pipa ini akan menjadi poros putar drum. Pastikan pipa cukup panjang sehingga dapat ditopang oleh penyangga. Gunakan baut dan mur untuk mengamankan pipa ke drum.
- Roller: Sebagai alternatif, Anda dapat menggunakan roller yang dipasang di bagian luar drum. Roller akan memungkinkan drum berputar tanpa memerlukan poros tengah.
Pastikan poros putar berputar dengan lancar dan tidak macet. Tambahkan pelumas jika perlu.
Memasang Engkol (Opsional)
Engkol akan memudahkan Anda untuk memutar drum. Engkol dapat dibuat dari pipa logam atau kayu yang dipasang ke salah satu ujung poros putar.
- Pipa Logam: Las pipa logam ke ujung poros putar. Pastikan engkol cukup panjang sehingga Anda dapat memutarnya dengan mudah.
- Kayu: Pasang kayu ke ujung poros putar dengan baut dan mur. Pastikan kayu cukup kuat untuk menahan tekanan saat Anda memutar drum.
Engkol opsional tetapi sangat membantu, terutama jika Anda memiliki drum yang besar dan berat.
Menggunakan Komposter Drum dengan Efektif
Setelah komposter drum Anda selesai dibangun, Anda siap untuk memulai pengomposan. Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan komposter drum dengan efektif:
- Campurkan Bahan Hijau dan Cokelat: Bahan hijau (kaya nitrogen) termasuk sisa makanan, potongan rumput, dan ampas kopi. Bahan cokelat (kaya karbon) termasuk daun kering, serbuk gergaji, dan kertas robek. Campurkan bahan hijau dan cokelat dalam proporsi yang seimbang (sekitar 1:1 atau 2:1 cokelat:hijau).
- Cincang Bahan: Cincang bahan organik menjadi potongan-potongan kecil sebelum memasukkannya ke dalam komposter. Ini akan mempercepat proses dekomposisi.
- Jaga Kelembapan: Kelembapan yang ideal untuk pengomposan adalah sekitar 50-60%. Jika komposter terlalu kering, tambahkan air. Jika terlalu basah, tambahkan lebih banyak bahan cokelat.
- Putar Drum Secara Teratur: Putar drum setiap beberapa hari untuk mengaerasi bahan kompos. Ini akan mempercepat proses dekomposisi dan mencegah bau tidak sedap.
- Pantau Suhu: Suhu di dalam komposter harus naik menjadi 50-60 derajat Celcius untuk membunuh patogen dan biji gulma. Gunakan termometer kompos untuk memantau suhu.
- Panen Kompos: Kompos siap dipanen ketika warnanya gelap, beraroma tanah, dan tidak lagi dikenali bahan aslinya. Proses pengomposan biasanya memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada kondisi lingkungan dan jenis bahan yang digunakan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membangun dan menggunakan komposter drum sendiri untuk menghasilkan kompos berkualitas tinggi untuk taman Anda.