Kompos merupakan hasil penguraian bahan-bahan organik seperti sisa makanan, daun kering, dan kotoran hewan oleh mikroorganisme. Kompos kaya akan nutrisi yang sangat bermanfaat bagi tanaman dan dapat digunakan sebagai pupuk alami untuk meningkatkan kesuburan tanah. Membuat kompos sendiri di rumah tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga ekonomis. Salah satu cara membuat kompos adalah dengan menggunakan komposter. Artikel ini akan membahas langkah-langkah detail cara membuat alat komposter sampah organik, dilengkapi dengan berbagai opsi dan pertimbangan penting.
1. Memilih Jenis Komposter yang Tepat
Sebelum memulai proses pembuatan, penting untuk memilih jenis komposter yang paling sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan ruang. Ada beberapa jenis komposter yang umum digunakan:
-
Komposter Statis: Ini adalah jenis komposter paling sederhana dan murah. Komposter statis biasanya berupa kotak atau wadah terbuka yang diletakkan di tanah. Keuntungannya adalah mudah dibuat dan murah, tetapi membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga untuk membalik dan mencampur bahan organik. Contoh sederhananya adalah tumpukan kompos biasa.
-
Komposter Berputar (Tumbler): Komposter ini berbentuk drum yang dapat diputar untuk mencampur dan mengaerasi bahan kompos. Keuntungannya adalah proses pengomposan lebih cepat dan lebih mudah dikelola karena tidak perlu membalik bahan secara manual. Kekurangannya adalah harganya lebih mahal dan membutuhkan ruang yang cukup untuk memutar drum.
-
Komposter Vermikompos (dengan Cacing): Komposter ini menggunakan cacing tanah (biasanya Eisenia fetida) untuk mempercepat proses penguraian. Komposter vermikompos sangat efektif untuk mengolah sisa makanan dan menghasilkan kompos berkualitas tinggi. Namun, membutuhkan perawatan khusus untuk menjaga kondisi cacing tetap optimal.
-
Komposter Takakura: Ini adalah metode pengomposan yang berasal dari Jepang. Komposter Takakura menggunakan keranjang atau wadah berlubang yang diisi dengan media starter (biasanya campuran sekam padi, serbuk gergaji, dan kompos jadi) dan ditambahkan sampah organik. Keuntungannya adalah mudah dibuat, tidak berbau, dan efektif mengolah berbagai jenis sampah organik.
2. Membuat Komposter Statis Sederhana dari Ember
Untuk membuat komposter statis sederhana, Anda dapat menggunakan ember bekas atau wadah plastik besar lainnya. Berikut adalah langkah-langkahnya:
-
Siapkan Bahan dan Alat:
- Ember plastik bekas (kapasitas minimal 20 liter)
- Bor listrik
- Mata bor ukuran 6 mm dan 10 mm
- Kain kasa atau jaring halus
- Karet gelang atau tali
- Tanah atau media tanam (opsional)
-
Buat Lubang Ventilasi:
- Gunakan bor dengan mata bor 6 mm untuk membuat lubang-lubang ventilasi di sekeliling ember, terutama di bagian bawah dan tengah. Lubang ventilasi ini penting untuk memastikan sirkulasi udara yang baik di dalam komposter. Jarak antar lubang sekitar 5-7 cm.
- Buat juga beberapa lubang di bagian dasar ember untuk drainase. Gunakan mata bor 10 mm untuk lubang drainase ini.
-
Lapisi dengan Kain Kasa (Opsional):
- Jika Anda khawatir lalat buah atau serangga lain masuk ke dalam komposter, lapisi bagian dalam ember dengan kain kasa atau jaring halus.
- Gunakan karet gelang atau tali untuk mengikat kain kasa ke bibir ember.
-
Tambahkan Media Starter (Opsional):
- Untuk mempercepat proses pengomposan, Anda bisa menambahkan sedikit tanah atau media tanam di dasar ember. Media starter ini akan membantu menyediakan mikroorganisme yang dibutuhkan untuk menguraikan bahan organik.
-
Komposter Siap Digunakan:
- Komposter ember sederhana Anda siap digunakan. Letakkan di tempat yang teduh dan terlindung dari hujan.
3. Membuat Komposter Berputar (Tumbler) dari Drum Bekas
Membuat komposter tumbler membutuhkan sedikit lebih banyak keterampilan dan bahan, tetapi hasilnya sepadan karena proses pengomposan akan lebih cepat dan mudah.
-
Siapkan Bahan dan Alat:
- Drum plastik atau logam bekas (kapasitas 50-200 liter)
- Pipa PVC atau besi (untuk rangka penyangga)
- Dua buah bearing (bantalan) besar
- Bor listrik
- Mata bor berbagai ukuran
- Gergaji besi
- Mesin las (jika menggunakan rangka besi)
- Mur dan baut
- Kain kasa atau jaring halus
- Klem selang
-
Buat Lubang Ventilasi:
- Bor lubang-lubang ventilasi di sekeliling drum, terutama di bagian tengah. Jarak antar lubang sekitar 10-15 cm.
-
Buat Pintu Akses:
- Buat pintu akses di salah satu sisi drum untuk memasukkan dan mengeluarkan kompos. Pintu ini bisa dibuat dengan memotong sebagian drum dan memasang engsel.
- Pastikan pintu dapat ditutup rapat untuk mencegah lalat dan serangga masuk.
-
Pasang Bearing:
- Pasang bearing di kedua ujung drum. Bearing ini akan memungkinkan drum berputar dengan lancar. Pastikan bearing terpasang kuat dan sejajar.
-
Buat Rangka Penyangga:
- Buat rangka penyangga dari pipa PVC atau besi. Rangka ini harus cukup kuat untuk menahan berat drum saat terisi penuh.
- Jika menggunakan pipa PVC, gunakan sambungan yang kuat dan lem PVC untuk menyatukan pipa. Jika menggunakan besi, gunakan mesin las untuk menyambung besi.
- Pastikan rangka penyangga memiliki ketinggian yang cukup agar drum dapat diputar dengan mudah.
-
Pasang Drum pada Rangka:
- Pasang drum pada rangka penyangga dengan menggunakan mur dan baut. Pastikan drum terpasang dengan aman dan dapat berputar dengan lancar.
-
Lapisi dengan Kain Kasa (Opsional):
- Seperti pada komposter ember, Anda bisa melapisi bagian dalam drum dengan kain kasa untuk mencegah serangga masuk. Gunakan klem selang untuk mengencangkan kain kasa pada lubang ventilasi dan pintu akses.
-
Komposter Tumbler Siap Digunakan:
- Komposter tumbler Anda siap digunakan. Letakkan di tempat yang datar dan mudah dijangkau.
4. Membuat Komposter Vermikompos Sederhana dari Kotak Plastik
Komposter vermikompos sangat efektif untuk mengolah sisa makanan dan menghasilkan kompos berkualitas tinggi. Anda bisa membuatnya sendiri dari kotak plastik bekas.
-
Siapkan Bahan dan Alat:
- Dua buah kotak plastik (satu lebih besar dari yang lain)
- Bor listrik
- Mata bor ukuran 6 mm dan 10 mm
- Kain kasa atau jaring halus
- Karet gelang atau tali
- Cacing tanah Eisenia fetida (sekitar 500 ekor)
- Media starter (campuran serbuk gergaji, cocopeat, dan kompos jadi)
-
Buat Lubang Drainase dan Ventilasi:
- Pada kotak plastik yang lebih kecil, buat lubang-lubang drainase di bagian dasar dengan menggunakan bor mata bor 10 mm.
- Buat juga lubang-lubang ventilasi di bagian samping dan tutup kotak dengan menggunakan bor mata bor 6 mm.
-
Letakkan Kotak Kecil di Dalam Kotak Besar:
- Letakkan kotak plastik yang lebih kecil di dalam kotak plastik yang lebih besar. Kotak yang lebih besar berfungsi sebagai wadah penampung cairan lindi (cairan yang keluar dari proses pengomposan).
-
Lapisi dengan Kain Kasa (Opsional):
- Lapisi bagian dalam kotak kecil dengan kain kasa untuk mencegah cacing keluar.
-
Siapkan Media Starter:
- Campurkan serbuk gergaji, cocopeat, dan kompos jadi dengan perbandingan yang sama. Basahi campuran tersebut hingga lembap (bukan basah kuyup).
-
Masukkan Media Starter dan Cacing:
- Masukkan media starter ke dalam kotak kecil hingga memenuhi sekitar 2/3 bagian.
- Masukkan cacing tanah Eisenia fetida ke dalam media starter. Biarkan cacing beradaptasi selama beberapa hari sebelum mulai menambahkan sisa makanan.
-
Komposter Vermikompos Siap Digunakan:
- Komposter vermikompos Anda siap digunakan. Letakkan di tempat yang teduh dan terlindung dari hujan.
5. Membuat Komposter Takakura dari Keranjang
Komposter Takakura adalah metode pengomposan yang berasal dari Jepang yang sangat efektif dan mudah dibuat.
-
Siapkan Bahan dan Alat:
- Keranjang plastik berlubang (keranjang cucian atau keranjang buah)
- Kardus bekas
- Kain bekas atau karung goni
- Media starter (campuran sekam padi, serbuk gergaji, dan kompos jadi)
- Ember atau wadah untuk mengaduk media starter
-
Lapisi Keranjang dengan Kardus dan Kain:
- Potong kardus bekas sesuai ukuran bagian dalam keranjang. Lapisi bagian dasar dan dinding keranjang dengan kardus. Kardus berfungsi untuk menjaga kelembapan dan suhu di dalam komposter.
- Lapisi kardus dengan kain bekas atau karung goni. Kain berfungsi untuk menyerap kelebihan air dan mencegah media starter terlalu basah.
-
Siapkan Media Starter:
- Campurkan sekam padi, serbuk gergaji, dan kompos jadi dengan perbandingan yang sama. Anda juga bisa menambahkan sedikit arang sekam untuk meningkatkan porositas. Basahi campuran tersebut hingga lembap (bukan basah kuyup).
-
Masukkan Media Starter ke Dalam Keranjang:
- Masukkan media starter ke dalam keranjang hingga memenuhi sekitar 2/3 bagian. Buat lubang di tengah media starter untuk tempat membuang sampah organik.
-
Komposter Takakura Siap Digunakan:
- Komposter Takakura Anda siap digunakan. Letakkan di tempat yang teduh dan terlindung dari hujan.
6. Pertimbangan Penting dalam Membuat Komposter
Selain langkah-langkah di atas, ada beberapa pertimbangan penting yang perlu diperhatikan saat membuat komposter:
- Lokasi: Pilih lokasi yang teduh, terlindung dari hujan, dan mudah dijangkau. Hindari meletakkan komposter di tempat yang terlalu panas atau terlalu dingin.
- Ukuran: Sesuaikan ukuran komposter dengan jumlah sampah organik yang Anda hasilkan. Jika Anda memiliki banyak sampah organik, buat komposter yang lebih besar.
- Ventilasi: Pastikan komposter memiliki ventilasi yang baik untuk memastikan sirkulasi udara yang cukup. Kurangnya ventilasi dapat menyebabkan proses pengomposan menjadi anaerobik dan menghasilkan bau yang tidak sedap.
- Drainase: Pastikan komposter memiliki drainase yang baik untuk mencegah air berlebihan menumpuk di dalam komposter. Kelebihan air dapat menghambat proses pengomposan.
- Material: Pilih material yang tahan lama dan tidak mudah rusak. Hindari menggunakan material yang beracun atau dapat mencemari kompos.
- Perawatan: Lakukan perawatan rutin seperti membalik atau mencampur bahan organik secara berkala, menjaga kelembapan, dan menambahkan bahan organik secara bertahap.
Dengan memperhatikan langkah-langkah dan pertimbangan di atas, Anda dapat membuat alat komposter sampah organik yang efektif dan efisien. Selamat mencoba!